Sukses

Penderita HIV/AIDS Capai 130 Ribu Orang Pada 2010

Jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh kabupaten/kota di Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan mencapai 130 ribu orang. Kini penyebaran terbesar terjadi lewat hubungan seks, bukan lagi penggunaan jarum suntik.

Liputan6.com, Bandar Lampung: Jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh kabupaten/kota di Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan mencapai 130 ribu orang. Angka itu berdasarkan perkiraan pengaduan penderita HIV/AIDS ke sejumlah rumah sakit yang berjumlah tak lebih dari sepersepuluh seluruh korban terinfeksi.

"Prinsip fenomena gunung es yang berlaku mengatakan, jumlah penderita HIV/AIDS yang tampak hanyalah 5-10 persen dari jumlah keseluruhan," kata National Trainer Care, Support, and Treatment IMAI-HIV/AIDS Ronald Jonathan pada seminar "Global Diseases 2nd Continuing Professional Development" di Bandar Lampung, Ahad (15/11).

Ronald menambahkan, jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh Indonesia yang terdata Departemen Kesehatan sejak 1980-an hingga September 2009 mencapai 18.442 penderita. Perbandingan jumlah penderita laki-laki dan perempuan sebesar tiga berbanding satu.
"Sudah ada pergeseran pola penyebaran. Kini penyebaran terbesar terjadi lewat hubungan seks, bukan lagi penggunaan jarum suntik," ujar Ronald.

Berdasarkan riset terhadap jumlah total penderita, jelas Ronald, hampir 50 persen penyebaran virus HIV/AIDS melalui hubungan seksual dan 40.7 persen melalui jarum suntik mencapai 40,7 persen. "Sementara penyebaran virus HIV/AIDS pada gay, waria, dan transgender hanya mencapai 3-4 persen dari jumlah total penderita," katanya.

Menurut Ronald, hingga saat ini rentan usia tertinggi penderita HIV/AIDS masih pada usia produktif yaitu 20-39 tahun. Khusus untuk Provinsi Lampung, paparnya, jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 188 dan 42 orang yang meninggal.

"Untuk jumlah penderita HIV/AIDS, Lampung berada pada posisi 17 dari 33 provinsi, artinya jumlah penderita di provinsi itu masih cukup banyak," kata Ronald.

Ronald mengingatkan, penyadaran dan pendampingan terhadap penderita HIV/AIDS perlu terus ditingkatkan, agar jumlah penderita dapat diminimalkan. "Minimal kita dapat memberikan konseling dan bimbingan terhadap mereka tentang pentingnya kesadaran untuk mau berobat secara teratur, dan menyebarkan hal itu kepada penderita lainnya," tambahnya.(JUM/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.