Sukses

Bocah Penderita HIV Dirawat di Rumah

Seorang balita di Brebes, Jateng pengidap gizi buruk dan diduga terinfeksi virus HIV dikucilkan dan ditelantarkan saat menjalani perawatan di RSUD Brebes. Akibatnya, orangtua balita memilih membawa pulang paksa sang anak.

Liputan6.com, Brebes: Seorang anak bawah lima tahun atau balita di Brebes, Jawa Tengah, pengidap gizi buruk dan diduga terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) dikucilkan dan ditelantarkan saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Brebes. Merasa ditelantarkan dan tidak dihargai saat menjalani perawatan, sang bocah bernama Firda Khasanah, kini dirawat sebisanya di rumah oleh keluarga [baca: RSUD Brebes Telantarkan Balita Gizi Buruk].

Orangtua bocah perempuan berusia dua setengah tahun tersebut, kemarin memilih membawa pulang paksa anaknya setelah menjalani perawatan selama 12 hari. Pihak keluarga mengaku, selama anaknya dirawat, para perawat dan dokter tidak pernah menghargai dan selalu mengucilkan anaknya. Bahkan, para perawat sering bersikap tidak simpatik. Misalnya saat hendak mengganti infus, wajah Firda pernah dibekap dengan selimut.

Selain itu, para perawat enggan mengantarkan obat ke ruangan tanpa alasan yang jelas. Tragisnya, saat kondisi pasien sedang kritis, ada oknum dokter yang malah menyuruh pasien dibawa pulang karena di RSUD Brebes tidak bisa menangani penyakit yang diderita anaknya.

Diduga, perlakuan kurang simpatik para perawat terhadap Frida lantaran pasien berasal dari keluarga miskin serta takut tertular. Namun saat dikorfirmasi, pihak rumah sakit membantah menelantarkan pasien. Menurut Direktur RSUD Brebes, dokter Laode Budiono, rumah sakit tersebut memang belum memiliki ruangan khusus bagi penderita HIV. Hanya saja, pihaknya tetap menyayangkan sikap perawat yang kurang simpatik terhadap pasien.

Kondisi balita tersebut sangat memprihatinkan. Di usianya yang baru dua setengah tahun, berat badannya hanya lima kilogram. Orangtua Firda mengaku enggan ke rumah sakit karena masih trauma.(BJK/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini