Sukses

Sembilan Warga Magetan Kena Malaria

Sepulang dari Papua Nugini, sebanyak sembilan orang warga Magetan positif terkena penyakit malaria, satu di antaranya meninggal dunia. Dinkes Magetan menggelar pengobatan massal terhadap para penderita penyakit malaria.

Liputan6.com, Magetan: Sepulang dari Papua Nugini, sedikitnya sembilan orang warga Magetan, Jawa Timur, Selasa (2/2), terkena penyakit malaria. Satu di antaranya meninggal dunia. Untuk mengantisipasi bertambahnya korban jiwa, Dinas Kesehatan Magetan melakukan pengobatan massal.

Hasil pemeriksaan sementara, sembilan dari 16 orang warga asal Desa Sumber Dodol dan Tapak, Kecamatan Panekan, Magetan, dinyatakan positif terkena malaria. Satu orang penderita terlambat mendapat pengobatan, sehingga meninggal dunia, setelah sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Umum dokter Soedono, Madiun.

Tariono, salah satu pasien malaria mengatakan, setelah pulang dari bekerja di Papua Nugini sebagai buruh bangunan, tidak langsung terasa gejala malaria. Ia hanya merasa badannya sedikit panas. Namun setelah beberapa hari kemudian, panas di tubuhnya tidak kunjung sembuh, setelah ia memeriksa ke pusat kesehatan masyarakat setempat, dirinya dinyatakan positif terkena penyakit malaria.

Untuk mengantisipasi bertambahnya korban jiwa, Dinas Kesehatan Magetan menggelar pengobatan massal terhadap para penderita penyakit malaria ini, di pos kesehatan atau di puskesmas setempat. Menurut dokter puskesmas Sudewo Pangestu, pengobatan para penderita malaria dilakukan dengan metode radikal terapi. Hal tersebut dilakukan agar penyebaran penyakit malaria di Magetan tidak sampai meluas. Sebab selama ini Magetan dikenal sebagai daerah yang bebas dari penyakit malaria.(ARL/AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.