Sukses

Ditemukan Vaksin Antimalaria, dari Nyamuk Anopheles

Ilmuwan dari Universitas kedokteran di Jepang berhasil menemukan vaksin antimalaria dengan mengembangkan rekayasa genetika dari spesies nyamuk Anopheles, berdasarkan hasil Uji coba penyuntikkan vaksin ke tikus percobaan.

Liputan6.com, Tokyo: Ilmuwan dari Universitas kedokteran di Tokyo, Jepang, berhasil menemukan vaksin antimalaria dengan mengembangkan rekayasa genetika dari spesies nyamuk Anopheles. Demikian diliris jurnal ilmiah Inggris, Insect Molecular Biology dikutip situs CNN, Sabtu (19/3).

Dalam rilis situs, Ketua tim peneliti Professor Shigeto Jichi Yoshida mengatakan, peneliti berhasil mengubah air kelenjar ludah nyamuk Anopheles jenis Stephensi, menjadi vaksin Leishmania. Padahal nyamuk berjulukan "pencacar terbang" merupakan penyebar utama malaria pada manusia.

Yoshida menjelaskan, uji penyuntikan vaksin ke tikus percobaan di laboratorium, berhasil menghasilkan antibodi dari serangan nyamuk di wilayah tropis dan subtropis. Sehingga, serum antibodi tersebut, bisa digunakan dalam merumuskan strategi baru memerangi malaria secara global, kata Yoshida, menambahkan.

Saat ini Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, memperkirakan sekitar satu juta, dari 250 juta penderita malaria meninggal setiap tahunnya, bahkan di Afrika, satu dari setiap lima kasus kematian anak, disebabkan oleh malaria.(ARL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini