Sukses

Balita Gizi Buruk Ditemukan di Polewali Mandar

Sejak lahir Masdar jarang mendapat asupan makanan bergizi, termasuk susu. Ini membuat badannya kurus mengering dengan jari jemari dan kaki yang terus mengecil.

Liputan6.com, Polewali Mandar: Masdar bernasib nahas. Bocah berusia lima tahun yang tinggal di Desa Katumbangan, Kecamatan Campalagian, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menderita gizi buruk sejak lahir. Kian hari kondisi Masdar semakin memprihatinkan sehingga memerlukan orang lain, walau hanya untuk menyuap makanan ke mulutnya.

Saat SCTV menengok Masdar, baru-baru ini, bocah itu hanya terbaring lemah. Tak terlihat keceriaan layaknya anak usia lima tahun. Badan Masdar sangat kurus, seperti tulang berbalut kulit. Jari jemari, kedua kaki, dan badannya juga terus mengecil. Orang tuanya yang hidup dalam keterbatasan membuat Masdar jarang menikmati susu untuk pertumbuhan fisik. Singkatnya, pertumbuhan fisik Masdar tak berjalan normal seperti anak seusianya.

Tak hanya menderita gizi buruk, Masdar pun harus hidup tanpa kasih sayang orang tua secara utuh. Menurut Sania, tante Masdar, orang tua Masdar bercerai dan kini hidup dengan pasangan masing-masing. Sejak saat itu Masdar tinggal bersama nenek dan tantenya.

Sejumlah tetangga yang perihatin dengan kondisi pertumbuhan fisik Masdar menyarankan Sania membawa Masdar ke rumah sakit. Namun, karena alasan biaya, sang nenek dan tante yang juga hidup pas-pasan akhirnya hanya bisa pasrah.

Beruntung, belakangan Masdar bisa dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar, setelah ada laporan dan sejumlah pihak. Di rumah sakit, Masdar bisa berobat dengan gratis atas biaya pemerintah. Dia juga mulai mendapat makanan bergizi, termasuk susu, selama dirawat di rumah sakit. Menurut dokter yang menangani Masdar, perlu waktu lama untuk membantu pertumbuhan bocah tersebut.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini