Sukses

Harus Foreplay? Nggak Juga Tuh...

Ada kalanya wanita tak membutuhkan "sesi pemanasan" yang digembar-gemborkan bakal mujarab dalam sebuah kegiatan seks. Simaklah beberapa momentum yang membuat kaum hawa menghindari aksi pemanasan, dan memilih sesegera mungkin ingin buru-buru ke "tujuan akhir".

Liputan6.com, Jakarta: Ini kiat buat para lelaki. Di benak beberapa kaum adam, bila mulai menyoal keinginan wanita di tempat tidur, jawabannya adalah foreplay, foreplay, dan foreplay. Walau begitu, AskMen punya strategi tersendiri, yang boleh jadi bertentangan dengan ajaran tadi. Percaya atau tidak, ada kalanya wanita tak membutuhkan "sesi pemanasan" yang digembar-gemborkan bakal mujarab tersebut, dan mereka memilih langsung ke "tujuan".

Inilah beberapa momentum yang membuat kaum hawa menghindari aksi pemanasan, dan memilih sesegera mungkin ingin buru-buru ke tujuan akhir.

Selepas Nongkrong Bareng Semalaman
Anda dan pasangan baru saja bersantai berdua di saat yang tepat hingga larut malam. Anda aktif turun ke panggung dansa, atau—bila Anda bukan tipe pedansa—membiarkannya berdansa dengan beberapa teman. Biasanya, ada pengaruh alkohol di sini. Saat agak pening dan suasana seolah penuh rangsangan, barulah terasa foreplay sudah tak penting lagi. Sebab boleh jadi, di benak pasangan tadi adalah ingin segera menghabiskan sepanjang malam hanya dengan Anda. Saking "semangatnya", dia bisa merobek baju Anda hanya untuk menandakan bahwa sudah saatnya menyegerakan waktu agar tak terbuang percuma.

Home Sweet Sex
Kerinduan yang mendalam akibat perpisahan jarak dan waktu amat berpengaruh. Entah itu perjalanan bisnis, kunjungan keluarga, atau liburan yang menjadi sebab pemisah di antara Anda. Bila itu terjadi, pertemuan kembali akan terasa amat manis dan indah. Jantung pasangan Anda akan berdetak lebih kencang dari biasa, dan yang utama, libidonya akan mengalir deras. Bila Anda menjemputnya di bandara atau sebaliknya, sejak saat itulah Anda bisa merasakan dentuman keinginan seks yang cepat dan menggebu. Pasangan Anda dilarut kerinduan mendalam, dan dia tak akan berbasa-basi lagi bila sudah hanya seruangan dengan  Anda.

Di Muka Umum
Kondisi ini berpeluang tinggi bagi para pemilik semangat unjuk diri atau gemar pamer dan menjadi pusat perhatian. Bila ya, Anda tak perlu repot-repot merancang skenario foreplay. Pertama, sosok yang mudah terpengaruh pesona di muka publik akan lebih terangsang dengan keramaian dan apalagi, bila dirinyalah si empunya pusat perhatian. Bila sudah terpengaruh, dia dapat segera menarik Anda, kendati di sebuah peturasan sekalipun. Kamar mandi umum bisa menjadi lokasi katarsis yang tepat bila pasangan Anda telah tergoda dan ingin menyudahinya. Dan dia, tak membutuhkan foreplay sama sekali.

Usai Pesta Pernikahan
Prosesi pernikahan biasanya berdampak unik bagi beberapa perempuan. Anda mungkin baru menyadari saat pulang dari acara ini bersamanya. Sang pasangan lebih antusias di tempat tidur lebih dari biasanya. Hal ini terjadi lantaran: ada tipe wanita yang tak ingin menikah—karena beban adanya ikatan bersuami atau memiliki anak—namun menginginkan sebuah hubungan seks yang hangat, dan tipe wanita yang mau berkomitmen dalam mahligai rumah tangga yang terpengaruh prosesi pernikahan dan memberikan segalanya kepada Anda, sesaat setelah diucapkannya komitmen untuk berkeluarga bersamanya. Bila keduanya terjadi sesuai karakter tadi, foreplay menjadi prosesi yang membuang waktu.

Keterbatasan Waktu
Berlawanan dengan apa yang mungkin Anda pikirkan, kesempatan yang amat singkat tak berarti meniadakan kesempatan berhubungan seks. Anda mungkin meyakini betul bahwa perempuan lebih suka menghindari berhubungan seks dalam waktu super singkat, apalagi tanpa foreplay. Padahal kemungkinannya adalah bila hati sedang mood, dia mampu "menghentikan" Anda sejenak sesaat sebelum berangkat kerja, sepanjang istirahat makan siang—bila Anda makan siang di rumah, atau pada kesempatan singkat langka lainnya. Paket singkat hubungan seks seperti ini tak membutuhkan pendahuluan sama sekali.

Artikel ini tak dirancang buat meyakinkan bahwa momentum foreplay bukanlah faktor penting dalam hubungan seks dengan pasangan Anda. Mencium, menyentuh, menjilat, menyedot, membelai, dan menggigit tetaplah menjadi bagian dalam prosesi seks.(EPN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.