Sukses

Testosteron Berlebih Turunkan Rasa Empati

Sebuah penelitian menunjukkan rasa empati berhubungan dengan kadar hormon testosteron. Semakin tinggi kadar testosteron maka seseorang akan semakin kurang empati.

Liputan6.com, Utrecht: Empati merupakan ketrampilan emosional seseorang dalam membaca pikiran. Sebuah penelitian menunjukkan rasa empati berhubungan dengan kadar hormon testosteron. Semakin tinggi kadar testosteron maka seseorang akan semakin kurang empati.

Empati semacam pengetahuan simpatik dari perasaan. Rasa empati seperti perasaan mistis yang didapatkan seseorang ketika bertemu pertama kali dengan orang lain dan Anda pun merasa 'klik' meski dengan perkenalan yang singkat, Ahad (13/2).

Penelitian empati ini dilakukan di Utrecht oleh Profesor Jack van Honk dari Universitas Utrecht dan Profesor Simon Baron-Cohen dari Universitas Cambridge. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Penelitian ini menjadikan wanita sebagai subjek penelitian dan ditemukan bias gender positif yang mendukung perempuan dalam ketrampilan empati. Para relawan diuji dalam membaca pikiran berdasarkan karakter wajah. Umumnya kaum perempuan menunjukan hasil yang lebih baik ketimbang laki-laki. Namun setelah mereka diberikan hormon testosteron, kemampuan para relawan ini menunjukan penurunan yang cukup signifikan.

Dari penelitian ini menunjukkan, testosteron dapat mengurangi kemampuan "membaca pikiran". Kadar testosteron prenatal juga ditemukan sebagai alat memprediksi kemampuan empati.

Beberapa tahun yang lalu, sebuah teori menyebutkan kurangnya empati berarti Anda adalah seorang brengsek yang tidak memiliki keterampilan sosial. Namun dengan adanya penelitian ini rasa empati dapat dihubungkan dengan kadar hormon testosteron.(DigitalJournal/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.