Sukses

Wanita Obesitas Berisiko Lahirkan Anak Autisme

Penelitian terbaru mengungkapkan wanita yang menderita diabetes, tekanan darah tinggi, atau obesitas sebelum kehamilan lebih berisiko memiliki anak autis.

Liputan6.com, San Diego: Para peneliti berbagai negara terus mencari tahu penyebab autisme. Penelitian terbaru mengungkapkan wanita obesitas sebelum kehamilan dapat berisiko melahirkan anak autisme.

Menurut penelitian tersebut, wanita yang menderita diabetes, tekanan darah tinggi, atau obesitas sebelum kehamilan berisiko memiliki anak autis. "Setidaknya bagi ibu yang memiliki satu kondisi ini, 60 persen meningkatkan risiko autisme pada keturunannya," kata Irva Hertz-Picciotto, PhD, seorang peneliti autisme di University of California, Davis MIND Institute.

Dia mempresentasikan temuannya di International Meeting for Autism Research di San Diego. Dan penelitian ini terdaftar dalam penelitian CHARGE (Childhood Autism Risks from Genetics and the Environment).

Autisme dan autism spectrum disorders (ASD) adalah sekelompok gangguan perkembangan yang dapat menyebabkan signifikan sosial, komunikasi, dan masalah perilaku. Untuk penelitian ini, Hertz-Picciotto dan rekan-rekannya mengevaluasi 1.001 anak-anak. Dari kelompok itu, 508 anak dengan autisme atau ASD, 178 mengalami penundaan perkembangan, dan 315 tipe anak yang berkembang.

Para peneliti meminta informasi tentang diabetes tipe 2, obesitas sebelum kehamilan, dan tekanan darah tinggi dengan melakukan wawancara telepon kepada para ibu dan melihat catatan medisnya.

Setelah disesuaikan dengan faktor seperti pendidikan seorang ibu, para peneliti menemukan ibu dari anak-anak autisme atau ASD, 60 persennya memiliki salah satu dari tiga kondisi yakni diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi.

Ibu dari anak-anak yang perkembangannya tertunda, 150% cenderung obesitas sebelum hamil, menderita diabetes, atau memiliki tekanan darah tinggi.

"Ini adalah bukti lebih lanjut ada gangguan potensial metabolik dan beberapa jenis jalur inflamasi (menghubungkan kondisi)," kata Hertz-Picciotto.

Para peneliti memutuskan untuk mengeksplorasi hubungan ketiga kondisi itu karena statistik terbaru menunjukkan peningkatan diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi dengan peningkatan autisme yang pararel

Geraldine Dawson, PhD, Direktur Sains untuk Autism Speaks, mengatakan penelitian terbaru ini merupakan cerminan dari bebeberapa penelitian sebelumnya. "Kita tahu dari penelitian sebelumnya bahwa riwayat penyakit autoimun keluarga seperti diabetes tipe 1 meningkatkan risiko autisme," katanya kepada WebMD. Dia meninjau temuan tersebut tetapi tidak terlibat dalam penelitian ini.

"Yang menarik tentang hal ini, dia telah memperluas ruang lingkup, "kata Dawson, dengan memasukkan obesitas dan tekanan darah tinggi di samping diabetes.

Sementara tidak ada yang bisa menjelaskan mekanisme hubungan kondisi itu. Dawson mengatakan bukti bahwa lingkungan pralahir adalah penting dalam mencegah autisme dan meneliti penyebabnya.

Spekulasi dari seorang peneliti Autism Speaks, Alycia Halladay, PhD, fluktuatif kadar glukosa yang dapat terjadi pada diabetes yang tidak terkontrol dengan baik mungkin berpengaruh buruk terhadap bayi yang belum lahir.

Hertz-Picciotto dan Halladay tidak dapat mengatakan apakah menjaga glukosa darah dengan mengontrol ketat dapat mengurangi risiko memiliki anak dengan autis.

Lalu apa saran terbaik bagi perempuan yang mengalami obesitas sebelum kehamilan, memiliki tekanan darah tinggi, atau diabetes? "Cari tahu tentang tingginya risiko ke dokter kandungan," menyarankan Halladay.

Menurutnya, saran itu berlaku bagi wanita yang mengalami tekanan darah tinggi atau diabetes selama kehamilan serta kepada mereka ketika hamil.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini