Sukses

Obat untuk ADHD Picu Serangan Jantung?

Berdasarkan catatan, anak-anak di lima negara tidak ditemukan adanya peningkatan risiko potensial kejadian kardiovaskular di antara anak-anak yang memakai obat perangsang untuk gangguan ADHD. Namun beberapa ilmuwan tak yakin dengan penelitian tersebut.

Liputan6.com, London: Apakah obat-obatan untuk attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) aman bagi anak-anak? Sebuah studi baru menunjukkan demikian, namun tidak semua ilmuwan yakin.

Berdasarkan catatan, anak-anak di lima negara tidak ditemukan adanya peningkatan risiko potensial kejadian kardiovaskular yang mematikan seperti serangan jantung dan stroke di antara anak-anak yang memakai obat perangsang untuk gangguan ADHD.

"Data ini memberikan jaminan bahwa hal yang paling memprihatinkan, yakni kematian, tidak lebih tinggi pada pengguna obat ADHD daripada non-pengguna," kata penulis studi Dr Sean Hennessy, profesor epidemiologi di University of Pennsylvania.

"Anak-anak akan mendapatkan keuntungan dari pengobatan ADHD, potensi risiko kardiovaskular seharusnya tidak menghalangi orangtua atau pengasuh dari memberikan anak atau remaja obat ini."

Tapi tidak semua orang yakin dengan studi tersebut terutama karena obat ADHD yang populer seperti Adderall dan Ritalin dikenal ntuk meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.

Seperti yang dikemukakan Dr Steven Nissen, ketua pengobatan jantung di Cleveland Clinic, menanggapai studi yang dipublikasikan secara online dalam jurnal Pediatrics. "Ini tidak terlalu mengesankan," kata Nissen. "IIni adalah penelitian observasional sangat kecil, dan saya khawatir itu memberikan jaminan palsu," tegasnya.

"Setiap kali kita telah mempelajari obat-obatan yang meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, kita telah menemukan itu membahayakan kardiovaskular dalam jangka panjang," katanya kepada CBS News, Selasa (17/5). "Kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa obat ini tidak akan melakukannya."

Akibat ketidakpastian tersebut, apa yang harus dilakukan orangtua?

Dr Nissen mengakui bahwa obat dapat bermanfaat bagi anak-anak yang berjuang dengan gejala ADHD namun mengingatkan untuk bhati-hati dalam menggunakan obat tersebut.

"Jika anak Anda telah didiagnosis dengan ADHD dan membutuhkan obat-obatan, mereka harus digunakan dalam waktu sesingkat mungkin dan dengan dosis efektif yang terkecil," katanya. "Banyak anak dengan ADHD menjadi lebih baik ketika mereka bertambah besar" sehingga tidak mungkin perlu menggunakan obat-obatan secara jangka panjang.

Selain itu, katanya, orangtua ADHD harus bertanya kepada dokter tentang obat nonstimulant, yang tidak meningkatkan tekanan darah atau denyut jantung. Obat nonstimulant atomoxetine (Strattera) dapat efektif sebagai stimulan, menurut Pusat Informasi Nasional untuk website Bioteknologi.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.