Liputan6.com, Yogyakarta: Kasus kematian sapi dan sejumlah penyakit aneh di Desa Brojol, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, beberapa bulan silam terjawab sudah. Balai Besar Veteriner Yogyakarta, Ahad (22/5), memastikan ternak mati akibat bakteri Anthraks.
Sejauh ini 13 warga Brojol diduga terserang penyakit Anthraks, setelah menyantap daging sapi yang mati sebelum disembelih. Mereka mengalami gatal-gatal disertai kulit melepuh di tangan dan wajah.
Anthraks menular dan menimbulkan kematian bagi manusia bila menyerang organ vital. Seperti paru-paru dan otak. Sebelumnya sejumlah pemerintah daerah setempat di Jateng menggelar antisipasi Anthraks. Mereka menyemprotkan disinfektan pada ternak [baca: Sejumlah Pemda Gelar Antisipasi Anthraks].(WIL/AIS)
Sejauh ini 13 warga Brojol diduga terserang penyakit Anthraks, setelah menyantap daging sapi yang mati sebelum disembelih. Mereka mengalami gatal-gatal disertai kulit melepuh di tangan dan wajah.
Anthraks menular dan menimbulkan kematian bagi manusia bila menyerang organ vital. Seperti paru-paru dan otak. Sebelumnya sejumlah pemerintah daerah setempat di Jateng menggelar antisipasi Anthraks. Mereka menyemprotkan disinfektan pada ternak [baca: Sejumlah Pemda Gelar Antisipasi Anthraks].(WIL/AIS)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.