Sukses

Gangguan Jantung Hantui Penderita Insomnia

Para penderita insomnia alias sulit tidur pantas khawatir. Hasil penelitian para ahli dari Universitas Sain dan Teknologi, Trondheim, Norwegia baru-baru ini menyebutkan bahwa insomnia dapat meningkatkan risiko gangguan serangan jantung.

Liputan6.com, Trondheim: Para penderita insomnia alias sulit tidur memang pantas khawatir. Hasil penelitian para ahli dari Universitas Sain dan Teknologi, departemen kesehatan masyarakat, Trondheim, Norwegia baru-baru ini menyebutkan bahwa insomnia dapat meningkatkan risiko gangguan serangan jantung.

Penelitian ini melibatkan 52.610 partisipan. Hasil temuannya, mereka yang menderita insomnia akut memiliki risiko terserang gangguan jantung 45 persen lebih besar. Sedangkan mereka yang dapat tidur selama beberapa jam dan terjaga hingga pagi memiliki risiko gangguan jantung 30 persen.

"Gangguan tidur merupakan hal yang umum dan cukup mudah untuk diobati. Tapi mengingat efek yang ditimbulkannya, maka sangat penting bagi para penderitanya untuk berkonsultasi kepada ahli kesehatan," kata pimpinan penelitian, Lars Erik Laugsand.

Insomnia memang tidak boleh dianggap remeh. Selain mengganggu kesehatan fisik, insomnia juga dapat mengganggu kesehatan mental. Mereka yang menderita insomnia memiliki masalah dengan konsentrasi dan suasana hati yang buruk. Tidak hanya itu, para ahli juga mengungkapkan bahwa mereka yang tidak memiliki cukup waktu untuk tidur, cenderung mudah depresi dan mengalami penurunan fungsi otak. Penurunan fungsi otak tersebut bahkan akan menghambat si penderitanya dalam mengerjakan tugas-tugas sederhana. [baca: Awas! Gangguan Mental Ancam Penderita Insomnia]. (Zeenews/Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini