Sukses

Wine Kurangi Efek Racun Radiasi pada Kulit

Pasien kanker yang akan menjalani terapi radiasi mungkin perlu menyesap minuman anggur (wine) sebelum melakukan terapi. Sebab, wine ternyata dapat membantu membatasi efek racun akibat radiasi pada kulit.

Liputan6.com, New York: Pasien kanker yang akan menjalani terapi radiasi mungkin perlu menyesap minuman anggur (wine) sebelum melakukan pengobatan tersebut. Sebab, berdasarkan penelitian pada wanita pengidap kanker payudara ditemukan bahwa meminum wine dapat membantu membatasi efek racun akibat radiasi pada kulit.

"Kemungkinan bahwa diet atau intervensi tertentu dapat mengurangi efek racun radiasi sangat menarik untuk diteliti," ujar Dr Gabriella Macchia, dari Catholic University, Campobasso, Italia, kepada Reuters Health, belum lama ini.

Diketahui, beberapa komponen wine dapat melindungi dari efek berbahaya radiasi. Komponen-komponen ini mencakup polifenol dan tanin.

Dalam penelitian ini, Macchia dan rekannya meneliti efek perlindungan dari konsumsi wine terhadap 348 wanita yang menjalani terapi radiasi setelah melakukan operasi kanker payudara. Risiko menderita efek racun akibat radiasi ternyata mencapai 38,4 persen pada mereka tidak meminum wine, sebesar 31,8 persen pada wanita yang minum setengah gelas setiap hari, dan 13,6 persen pada peminum satu gelas wine tiap hari, serta 35 persen pada mereka yang minum dua gelas setiap harinya.

Peneliti menemukan bahwa wanita yang minum hanya satu gelas wine sehari memiliki risiko jauh lebih rendah menderita efek terapi radiasi. Secara khusus, risiko mereka terkena racun kulit akibat radiasi sekitar 75 persen lebih sedikit daripada yang tidak minum.

"Jika wine dapat mencegah racun akibat radiasi tanpa mempengaruhi kemanjuran antitumor, seperti yang kita amati, maka wine juga berpotensi meningkatkan manfaat terapi pada pasien pengidap kanker tanpa meningkatkan risiko efek samping yang serius," tambah Macchia.

Namun menurut Macchia, efek perlindungan dari minuman anggur juga harus diteliti pada pasien pria dan wanita dengan tumor jenis lainnya, misalnya tumor prostat, yang menjalani pengobatan radioterapi.(LUC)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini