Sukses

Karbohidrat Berlebih, Ancaman Penyakit Jantung bagi Wanita

Studi terbaru menyebut wanita yang mengonsumsi karbohidrat tinggi memiliki dampak terkena penyakit jantung koroner.

Liputan6.com, Oregon: Berhati-hatilah para wanita yang sering mengonsumsi makanan kaya karbohidrat. Hal ini dapat berisiko meningkatkan penyakit jantung bagi wanita. Menurut penelitian, efek yang sama, tidak terlihat pada pria. Demikian dilansir iVillage, baru-baru ini.

Penelitian yang dilakukan tim di di Italia National Cancer Institute, melihat tidak hanya pada konsumsi total karbohidrat tapi juga pada apa yang dikenal sebagai indeks glisemik dari karbohidrat, ukuran seberapa cepat dan sejauh mana gula darah meningkat setelah asupan karbohidrat tertentu .

Makanan karbohidrat dengan kandungan kalori yang sama dapat menunjukkan nilai sangat berbeda pada indeks glisemik. Karbohidrat dengan indeks glisemik tinggi termasuk corn flakes, roti putih, dan nasi putih. Sementara, produk gandum dan ubi jalar memiliki skor rendah.

"Sebuah indeks glisemik tinggi dikenal untuk meningkatkan konsentrasi trigliserida dan menurunkan kadar kolesterol HDL, jenis kolesterol yang baik," kata Victoria J. Drake, Direktur Pusat Informasi Mikronutrien di Linus Pauling Institute of Oregon State University. "Efek samping mereka membuatnya menjadi kuat untuk faktor risiko penyakit jantung."

Penelitian yang dilakukan di Italia kepada 15.171 pria dan 32.578 perempuan ditemukan bahwa wanita yang mengonsumsi karbohidrat secara keseluruhan memiliki sekitar dua kali insiden penyakit jantung dibanding mereka yang lebih sedikit mengonsumsi. Analisis lebih dekat menunjukkan bahwa risiko itu terkait dengan asupan makanan tinggi glisemik.

"Dengan demikian, konsumsi karbohidrat yang tinggi dari makanan indeks glikemik tinggi, daripada jumlah keseluruhan karbohidrat yang dikonsumsi, tampaknya mempengaruhi pengaruh penyakit jantung koroner," tulis para peneliti.

Tidak ada efek dari konsumsi total karbohidrat atau konsumsi makanan dengan indeks glisemik tinggi terlihat pada pria dalam studi Italia, pola juga terlihat dalam penelitian lain. "Jelas ada perbedaan gender," kata Drake.

Perbedaan ini mungkin disebabkan karena tindakan hormon seks, para peneliti berspekulasi. Hormon pria, androgen, muncul untuk memperlambat transformasi karbohidrat menjadi gula darah, sedangkan hormon wanita estrogen mempercepat proses.

Dr Suzanne Steinbaum, direktur urusan perempuan dan penyakit jantung di Lenox Hill Hospital di New York City menunjukkan kebutuhan bagi perempuan untuk menjadi lebih sadar sifat karbohidrat dalam makanan mereka.

"Sebuah penekanan harus ditempatkan pada diet yang tidak hanya rendah karbohidrat tetapi rendah dalam gula sederhana, yang diukur dengan indeks glisemik," kata Steinbaum.(YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini