Sukses

Alasan Penglihatan Tuna Rungu Lebih Tajam

Orang tuna rungu memiliki penglihatan yang lebih baik daripada mereka yang bisa mendengar. Alasannya, retina yang dimiliki penderita tuna rungu perkembangannya berbeda.

Liputan6.com, London: Orang tuna rungu memiliki penglihatan yang lebih baik daripada mereka yang bisa mendengar. Alasannya, retina yang dimiliki penderita tuna rungu memberi penglihatan yang lebih tajam.

Para ilmuwan menemukan bahwa retina orang yang lahir dengan kondisi tuna rungu, atau yang kehilangan pendengaran mereka di awal kehidupan, perkembangannya berbeda dari orang pada orang yang bisa mendengar.

Ini memberi mereka penglihatan tepi yang lebih luas, yang memungkinkan mereka untuk melihat lebih banyak dan dengan demikian meningkatkan kesadaran mereka tentang lingkungan mereka dan setiap potensi yang membahayakan.

Para peneliti di University of Sheffield menemukan bahwa sel-sel saraf retina yang didistribusikan berbeda pada mereka yang tuli dan mereka yang bisa mendengar, Jumat (3/6).

Hal ini membuat mereka memprioritaskan apa yang bisa mereka lihat pada penglihatan sekeliling terjauh mereka, dekat dengan telinga mereka.

Sementara penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan antara tuli dan meningkatnya penglihatan, para ilmuwan telah berpikir korteks visual di otak bertanggung jawab, bukan retina.

Bekerja atas nama Royal National Institute for Deaf People, para peneliti Sheffield menggunakan tomografi koherensi mata untuk memindai retina peserta studi.

Para ilmuwan melebarkan pupil peserta sesaat sebelum pemindaian retina mereka. Mereka juga mengukur bidang visual mereka di kedua mata untuk membandingkan dengan scan retina.

Hasilnya, diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE, mencatat korelasi yang signifikan antara perubahan dalam distribusi retina pada orang tuli dan efek ini melebarkan penglihatan tepi mereka.

Rekan penulis penelitian Dr Charlotte Codina berkata: "Harapan kami adalah bahwa ketika kita memahami retina dan penglihatan orang tuli lebih baik, kita dapat meningkatkan perawatan visual untuk orang tuli".(DailyMail/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini