Sukses

Puluhan Kantong Darah Bervirus HIV/AIDS Ditemukan

Jumlah kantong darah di Solo yang terjangkit HIV AIDS terus meningkat. Dari 58 ribu pendonor darah pada 2010 di Kota Solo, sebanyak 50 kantong darah terdeteksi terjangkit virus mematikan, seperti HIV/AIDS, Hepatitis B, Hepatitis C, dan Sipilis.

Liputan6.com, Surakarta: Jumlah kantong darah di Solo yang terjangkit HIV AIDS terus meningkat. Dari 58 ribu pendonor darah pada 2010 di Kota Solo, sebanyak 50 kantong darah terdeteksi terjangkit virus mematikan, seperti HIV/AIDS, Hepatitis B, Hepatitis C, dan Sipilis.

PMI Kota Solo pun segera mengirim kantong darah itu ke Jakarta untuk dimusnahkan dengan alat khusus dan tidak mungkin dilakukan di PMI Solo, Selasa (19/7).

Menurut Direktur Utama Donor Darah PMI Solo, Titis Wahyuono, dengan adanya temuan ini dapat dijadikan barometer gaya hidup masyarakat di suatu daerah. Pihak PMI sendiri memastikan temuan tersebut murni dari pendonor yang telah terinfeksi virus HIV/AIDS dan tidak mungkin disebabkan kantong darah yang tidak steril.

Titis mengatakan, selama ini kantong darah sebelum diberikan ke pasien sudah melalui proses tes lab yang ketat. Sehingga dipastikan kemungkinan sebab lainnya sangat kecil.

Dalam proses pemantauan keberadaan virus mematikan dari para pendonor, PMI melakukan pengecekan setelah pendonor diambil darah. Hal ini dianggap lebih efektif, karena pihak PMI telah memiliki persyaratan lain bagi pendonor sebelum diambil darahnya. Dengan upaya tersebut, calon pendonor sudah dapat terseleksi sebelumnya.  Proses ketat ini ditujukan untuk menangkal penularan dan penyebaran penyakit berbahaya di masyarakat.

Untuk pedonor yang terdeteksi HIV ini, pihak PMI mengaku akan melakukan pendekatan lebih jauh. Mereka akan diarahkan berkonsultasi ke dokter spesialis.

Dari data Dinas Kesehatan Kota Surakarta, perkembangan HIV/AIDS di Surakarta sudah mulai mengkhawatirkan. Setiap tahunnya terus mengalami peningkatan sebanyak 10 persen. Total penderita hingga 552 penderita dan 170 orang meninggal akibat HIV/AIDS.(ARE/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini