Sukses

Bahaya Tipuan Pikiran Saat Anak Menyeberang

Tak sedikit anak-anak usia sekolah dasar menyeberang jalan sendirian. Padahal jika mereka dibiarkan sendiri bisa membahayakan keselamatan. Penelitian terbaru mengungkapkan alasan anak-anak salah perhitungan saat menyebe rang.

Liputan6.com, London: Tak sedikit anak-anak usia sekolah dasar menyeberang jalan sendirian. Padahal jika mereka dibiarkan sendiri bisa membahayakan keselamatan. Penelitian terbaru mengungkapkan alasan anak-anak salah perhitungan saat menyeberang.

Menurut data Departemen Transportasi, setiap tahunnya ratusan anak-anak di Inggris salah mengambil keputusan saat menyeberang. Tahun lalu saja sekitar 26 anak meninggal dan 1.620 terluka, Kamis (21/7).

Para ilmuwan di Departemen Psikologi, Royal Holloway, Universitas London, telah menemukan bahwa anak usia sekolah dasar  tidak dapat secara akurat melihat, atau memutuskan, kecepatan kendaraan di atas 25mph. Anak usia enam tahun hingga 11 tahun terkadang tidak dapat mengatakan kendaraan sudah mendekat karena tipuan pikiran yang juga mempengaruhi orang dewasa, meskipun jauh lebih jelas pada anak-anak.

Profesor John Wann, yang memimpin penelitian, menjelaskan hal ini bukan karena masalah perhatian anak-anak. "Tapi masalahnya berkaitan dengan rendahnya tingkat mekanisme deteksi visual. Bahkan ketika anak-anak perhatiannya sangat dekat, mereka mungkin gagal untuk mendeteksi kendaraan yang mendekat dengan cepat," jelasnya.

Ilusi kecepatan bekerja seperti ini: setiap orang mengukur kecepatan sebuah benda yang mendekati dengan menilai seberapa cepat gambaran semakin membesar, tingkat refleksi, dan setiap orang memiliki ambang batas dalam kemampuan untuk mendeteksi itu.

Tapi, yang mengkhawatirkan, semakin cepat mobil melaju, semakin rendah refleksi yang dapat muncul, dengan fenomena akut terutama jika Anda berada di usia di bawah 11 atau lebih dari 75 tahun.

Sementara orang dewasa bisa membuat penilaian yang cukup akurat untuk sebuah mobil yang berjalan dengan kecepatan hingga 50mph. Dan keputusan anak-anak usia SD menjadi tidak dapat diandalkan jika kecepatan melebihi 25mph.

Prof Wann meneliti lebih dari 100 anak dan menemukan sedikit perbedaan antara kemampuan mereka yang berusia enam, tujuh, delapan, atau sembilan tahun dalam membedakan refleksi. Kondisi ini mulai membaik saat berusia 10 hingga 11 tahun. Namun, mekanisme saraf tidak sepenuhnya berkembang hingga dewasa.

Yang mengkhawatirkan, jika kendaraan melaju sedikit di luar pandangan anak-anak atau jika anak juga bergerak, tingkat deteksi mereka menurun lebih jauh. "Risiko kecelakaan pejalan kaki melibatkan anak-anak hampir tiga kali lebih tinggi di tempat-tempat di mana kecepatan melebihi 25mph dibandingkan dengan tempat dengan kecepatan yang lebih rendah".(Telegraph/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini