Sukses

Gaji Rendah Percepat Proses Penuaan

Orang yang berpenghasilan rendah akan menua lebih cepat dibandingkan orang yang berkecukupan, karena orang bergaji rendah memiliki telomere yang lebih pendek dari orang kaya.

Liputan6.com, Washington: Orang yang berpenghasilan rendah akan menua lebih cepat dibandingkan orang yang berkecukupan, karena orang bergaji rendah memiliki telomere yang lebih pendek dari orang kaya. Demikian kesimpulan para peneliti dari Universitas Glasgow, Skotlandia, baru-baru ini.

Seperti dikutip Zeenews, Sabtu (30/7), telomere merupakan struktur molekul berbentuk mirip topi di ujung kromosom yang menurut ilmuwan terkait erat dengan usia biologis. Penelitian ini juga akan dipublikasikan dalam jurnal PLoS One edisi mendatang.

"Kami juga mengetahui bahwa orang-orang yang lahir dengan telomere lebih pendek dari normal juga memiliki umur lebih pendek," kata Maria Blasco dari Pusat Penelitian Kanker Nasional di Madrid, Spanyol, yang dikutp CBS News. 

Blasco juga menciptakan sebuah tes senilai US$ 700, untuk memprediksi penuaan dengan mengukur telomere. Dalam penelitian ini, yang memakan waktu 10 tahun itu juga membandingkan panjang telomere pada 382 penduduk lokal.

Mereka yang memiliki pendapatan rumah tangga kurang dari 41.000 dolar AS, telomere mereka memendek sebesar 7,7 persen. Sedangkan telomere bagi mereka yang kaya memendek hanya 0,6 persen.

Mereka juga memperhatikan warga Glasgow yang menyewa rumah, ternyata mengurangi panjang telomere mereka sebesar 8,7 persen. Sedangkan orang yang memiliki rumah sendiri mengalami penurunan panjang hanya 2,2 persen.

Tak hanya itu, diet juga memberikan kontribusi dalam perpanjangan telomere. Mereka yang mengalami diet buruk membuat telomere mereka memendek 7,7 persen, dibandingkan dengan orang yang memakan sehat hanya memiliki pemendekan 1,8 persen secara keseluruhan.

Blasco juga berpikir bahwa pendeknya telomere berkaitan dengan kesehatan. Kepada The Daily Mail, Blasco mengatakan bahwa sebanyak 10 persen dari populasi dengan telomere terpendek memiliki risiko lebih tinggi secara signifikan dalam mengembangkan sejumlah penyakit, seperti penyakit jantung atau cacat kognitif, seperti alzheimer.(SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini