Sukses

Efek "Mama Bear" pada Ibu Menyusui

Pernahkan Anda mendengar sebutan fenomena "Mama Bear" pada ibu menyusui? Fenomena ini terjadi karena saat menyusui kaum wanita berubah menjadi wanita super demi melindungi sang buah hatinya.

Liputan6.com, California: Pernahkan Anda mendengar sebutan fenomena "Mama Bear" pada ibu menyusui? Fenomena ini terjadi karena saat menyusui kaum wanita berubah menjadi wanita super demi melindungi sang buah hatinya.

Ibu menyusui biasanya bakal melindungi buah hati mereka dua kali lebih agresif dibandingkan rekan-rekannya yang memberi botol susu. Ini berdasarkan penelitian terbaru, Jumat (9/9).

"Ibu menyusui tidak akan keluar dan masuk dalam perkelahian tapi jika seseorang mengancam mereka atau bayinya. Penelitian kami menunjukkan bahwa mereka lebih mungkin membela diri secara agresif," kata penulis studi Dr Jennifer Hahn-Holbrook, seorang psikolog UCLA, dalam sebuah pernyataan tertulis.

Studi ini menunjukkan bahwa aksi agresif saat menyusui merupakan reaksi fisiologis wanita akibat ancaman yang dirasakannya, sehingga hilang rasa ketakutan dan memberikan mereka keberanian ekstra untuk membela diri dan bayi mereka.

Penelitian ini diterbitkan dalam edisi September Psychological Science. Para peneliti merekrut tiga kelompok perempuan: 18 ibu menyusui, 17 ibu yang menggunakan susu formula, dan 20 non-ibu. Saat bayinya diurus di dekatnya, setiap wanita itu diadu melawan asisten peneliti yang secara terang-terangan kasar. Reaksi para kontestan ini disambungkan sudah terkomputerisasi. Mereka diminta menekan tombol untuk memberikan ledakan suara saat merayakan kemenangan.

Apa yang terjadi? Ledakan yang disampaikan oleh ibu menyusui dua kali lebih keras dibandingkan dengan non-ibu dan hampir dua kali lebih keras dibandingkan ibu yang memberikan susu botol. Para peneliti memandang ledakan yang lebih besar merupakan tanda agresi.

Dan pengukuran tekanan darah menunjukkan bahwa ibu menyusui memiliki tekanan yang lebih rendah dibandingkan ibu yang memberikan susu botol atau non-ibu. Menurunkan tekanan darah menunjukkan kecemasan berkurang.

Dr Hahn-Holbrook mengatakan, fenomena yang disebut "laktasi agresi" telah diidentifikasi pada tikus, tikus, singa, rusa, domba, dan mamalia non-manusia. Tapi dia mengatakan, ini merupakan studi pertama yang menunjukkan fenomena pada manusia.

Jika menyusui membantu ibu melindungi bayi baru lahir dari bahaya itu hanya salah satu dari banyak manfaat menyusui. Ahli bedah umum AS pada Januari mengatakan menyusui bayi juga melindungi dari diare, pneumonia, dan infeksi lainnya serta sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) dan obesitas selanjutnya. Selain itu, ibu yang menyusui cenderung mengurangi risiko kanker payudara dan ovarium.(CBS/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.