Sukses

"Chip Apoteker" Bisa Ditanam Kulit Pasien

Chip yang ditanam di bawah kulit manusia dapat diaktifkan dengan remote control dan mengelola dosis untuk pasien secara tepat.

Liputan6.com, New York: Sebuah chip yang bertugas sebagai apoteker bagi pasien telah diuji Ilmuwan Amerika Serikat. Chip yang ditanam di bawah kulit manusia dapat diaktifkan dengan remote control dan mampu mengelola dosis secara tepat.

Diwartakan BBC, Kamis (16/2), ilmuwan Negeri Adidaya itu menguji perangkat itu pada seorang wanita penderita osteoporosis. Benda kecil ini disisipkan di pinggang dan diaktifkan melalui sebuah remote control.

Dalam uji klinisnya, seperti dilaporkan dalam dalam Kedokteran Translational Science, menunjukkan chip bisa mengelola dosis pasien dengan benar dan tak ada efek samping. Inovasi dalam dunia kedokteran ini juga telah jadi pembahasan di pertemuan tahunan Asosiasi Amerika untuk Kemajuan Sains (AAAS).

Salah satu desainer dalam penelitian, Robert Langer dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), AS, mengaku sifat chip yang diprogramkan menjadi perangkat baru yang bisa membuka jalan di dunia farmasi.

"Anda benar-benar bisa memiliki farmasi pada sebuah chip," kata Langer. "Penelitian ini menggunakan perangkat untuk pengobatan osteoporosis. Namun, ada banyak aplikasi lain di mana jenis pendekatan microchip dapat meningkatkan hasil pengobatan bagi pasien, seperti multiple sclerosis, pengiriman vaksin, untuk pengobatan kanker dan untuk manajemen nyeri." (AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini