Sukses

Karbon Monoksida Ternyata Bisa Mencegah Keguguran

Menghirup terlalu banyak karbon monoksida akan menyebabkan pernapasan terganggu. Namun, sebuah penelitian di Jerman justru menemukan jika karbon monoksida dosis rendah bisa mencegah keguguran.

Liputan6.com, Berlin: Menghirup terlalu banyak karbon monoksida (CO) akan menyebabkan pernapasan terganggu. Sebaliknya sebuah penelitian di Jerman justru menemukan jika gas CO dosis rendah bagi wanita hamil bisa mencegah keguguran. Seperti diwartakan Dailymail, Selasa (21/2), penelitian Universitas Otto-von-Guerickeoleh, Jerman, mendapati dosis rendah karbon monoksida dapat meningkatkan pertumbuhan pembuluh darah di plasenta dan membentuk aliran darah di tali pusat.

Para peneliti menggunakan karbon monoksida pada tikus hamil yang mengalami kondisi dikenal sebagai pembatasan pertumbuhan Intrauterine, komplikasi serius kehamilan. Hasilnya, karbon monoksida mampu mengembalikan fungsi plasenta dan mencegah kematian janin tanpa efek merugikan.

Berdasarkan kemampuan luar biasa dari karbon monoksida dalam meniru efek dari enzim Heme oxygenase-1. Hal itu menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah di plasenta dan tali pusat aliran darah tali pusat.

Profesor Ana Claudia Zenclussen, penimpin penelitian itu menjelaskan, "untuk mencegah kematian janin, kami menemukan bahwa inhalasi dosis rendah karbon monoksida adalah anti-inflamasi. Ini mengurangi jumlah kematian sel." Namun, peneliti juga memperingatkan dosis tinggi karbon monoksida memang mampu meningkatkan fungsi plasenta tetapi merusak janin.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini