Sukses

Pasien Flu Burung Tak Memiliki Biaya Pengobatan

Lantaran tak mempunyai biaya, keluarga pasien flu burung tak mau dirujuk dari Bima ke Mataram, NTB. Penyebaran virus flu burung di NTB sangat mengkhawatirkan.

Liputan6.com, Bima: Latifa dan Azhar, dua balita yang dirawat di RSUD Bima, Nusa Tenggara Barat, karena diduga terjangkit virus flu burung, akan dirujuk ke RSU Provinsi di Mataram. Alasannya RSUD Bima tak mempunyai ruangan khusus untuk merawat pasien flu burung.

Namun keluarga pasien keberatan karena tidak ada biaya. Menurut Haris, ayah pasien, untuk biaya perawatan di Bima saja, mereka terpaksa berutang ke sejumlah orang. Itulah sebabnya, keluarga keberatan jika Latifa dan Azhar harus dirujuk ke Mataram.

Kahumas RSUD Bima Sucipto mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pimpinan daerah terkait pemindahan Latifa dan Azhar. Termasuk soal biaya pengobatan selama berada di Mataram.

Sementara itu, penyemprotan desinfektan terus digalakkan di kandang-kandang unggas di seluruh pelosok Bima. Hal itu dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran virus flu burung yang sudah sangat mengkhawatirkan.

Setiap hari Pemerintah Daerah Bima terus menerima laporan mengenai unggas yang mati mendadak. Sedikitnya 13 ribu unggas dipastikan mati dengan ciri yang menyerupai serangan virus flu burung.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini