Sukses

Standar Kesehatan Seniman Tato Diperketat

Institut Chartered dari Kesehatan Lingkungan Inggris mengeluarkan usulan standar higienis untuk toko dan seniman tato.

Liputan6.com, London: Institut Chartered dari Kesehatan Lingkungan Inggris mengeluarkan usulan standar higienis untuk toko dan seniman tato. Standar ini membuat seni rajah tubuh itu memiliki kelayakan kesehatan layaknya restoran.

Usulan mengenai standarisasi ini ditelurkan mengingat pecinta tato kerap tidak sadar dengan bahaya kesehatan yang timbul dari merajah tubuh. Padahal masalah kesehatan kulit, seperti granuloma dan iritasi kulit, berhubungan erat dengan buruknya higienitas di toko tato. Risiko kesehatan terbesar adalah penularan HIV/AIDS dari tusukan jarum yang tidak higienis.

"Kami tidak bermasalah sama sekali dengan mereka yang bertato. Tapi seiring dengan meningkatnya popularitas tato, begitu juga dengan kecemasan mengenai potensi menyebarnya infeksi," kata Direktur Institut Chartered Julie Barratt, Selasa (1/5).

Responden dari survei yang dilakukan oleh institusi ini, tambah Barratt, juga merasa perlu tahu mengenai tingkat higienitas toko tato tujuan mereka. Sebab, hal itu akan membantu mereka mempertimbangkan keputusan untuk memiliki tato atau tidak.

Berdasarkan jajak pendapat terhadap 168 orang, 93 persen di antaranya menyatakan siap dirajah jika ada rating "sempurna" dalam tingkat higienitas sebuah toko tato. Delapan dari sepuluh responden juga menyatakan, jika sistem sertifikat yang saat ini diterapkan di Inggris masih kurang layak.

Seniman tato di Inggris harus memiliki sertifikat dari pemerintah setempat dan berada di bawah perundangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Perundangan ini mengharuskan adanya pemeriksaan berkala dan pembuangan jarum yang tidak terpakai. Pemeriksaan dilakukan setiap dua atau tiga tahun, tergantung dari tingginya tingkat risiko. Namun, konsumen biasanya tidak memiliki informasi apa pun soal higienitas di toko dan seniman tato yang dituju.

Lionel Titchener, pendiri Tatto Club of Great Britain, menolak usulan standarisasi ini. Menurutnya, inspeksi dari pemerintah lokal sudah cukup dan seniman tato yang bekerja dari rumah tanpa lisensi adalah mereka yang bertanggung jawab atas masalah ini. "Setiap toko (tato) yang saya datangi berada dalam standar higienitas yang tinggi," kata Titchener.(NatGeo/ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini