Sukses

Kaum Pria Jauhi Es Teh

Ketika musim panas tiba, meminum es pasti menyegarkan. Namun pertimbangkan jika Anda hendak meminum es teh. Apalagi bagi kaum pria yang gemar dengan es teh.

Liputan6.com, Jakarta: Ketika musim panas tiba, meminum es pasti menyegarkan. Namun pertimbangkan jika Anda hendak meminum es teh. Apalagi bagi kaum pria yang gemar dengan es teh.

Menurut para ahli, minuman tersebut bisa menyebabkan pembentukan batu ginjal yang menyakitkan.

Seorang Urolog di Loyola University Medical Center di Chicago memperingatkankan konsumen bahwa es teh mengadung Oksalat dengan konsentrasi tinggi, salah satu bahan kimia utama yang menyebabkan batu ginjal, Jumat (10/8).

Batu ginjal di dalam tubuh yang sehat merupakan kristal kecil yang terdiri dari mineral dan garam yang ditemukan di dalam urin dari ginjal atau ureter. Namun batu ginjal bisa tumbuh menjadi cukup besar dan bersarang di tabung kecil yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.

Pria empat kali lebih mungkin mengembangkan batu ginjal dibandingkan wanita. Dan risikonya meningkat ketika memasuki usia di atas 40 tahun. Namun risiko itu juga ada bagi wanita. Wanita menopause dengan tingkat estrogen yang rendah dan wanita yang rahimnya sudah diangkat juga meningkatkan risiko terkena batu ginjal.

Menurut John Milner, salah satu penyebabnya yang paling umum adalah dehidrasi. Dan meminum es teh yang berlebihan saat musim panas dapat meningkatkan risiko. "Orang-orang diberitahu bahwa mereka di musim panas harus minum banyak," kata Milner.

"Banyak orang yang memilih minum es teh, karena mengandung rendah kalori dan rasanya lebih enak dibanding air putih. Namun itu merugikan bagi batu ginjal," jelasnya.

Menurutnya, air putih memang pilihan yang terbaik di saat haus datang. Namun Anda juga bisa memilih limun segar, yang bukan bubuk. Minuman itu dapat menghambat pertumbuhan batu ginjal dengan diberikan sitrat dengan tingkat tinggi.

Ia juga menyebutkan sejumlah makanan lain yang mengandung oksalat dalam jumlah tinggi dan harus dikonsumsi dalam jumlah sedang bagi orang yang berisiko. Makanan itu antara lain bayam, cokelat, dan kacang-kacangan.(nydailynews/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.