Sukses

Agar Si Kecil Tak Sulit Makan

“Kenapa anak saya kurus? Apa yang harus saya lakukan supaya dia bisa gemuk?” Apakah pertanyaan ini pernah terbesit di pikiran Anda?

Liputan6.com, Jakarta: “Kenapa anak saya kurus? Apa yang harus saya lakukan supaya dia bisa gemuk?” Apakah pertanyaan ini pernah terbesit di pikiran Anda?

Orang tua saat ini lebih menginginkan anaknya gemuk dibandingkan kurus. Padahal tidak semua yang gemuk itu sehat dan tidak semua yang kurus itu tidak sehat. Namun sudah menjadi stigma di masyarakat kalau anak yang gemuk adalah anak yang sehat. Anggapan ini belum tentu benar. Jika kita cermati lagi, anak kurus yang dimaksud oleh para orang tua itu seperti apa?

Kalau dibandingkan dengan anak lain yang jauh lebih gemuk, tentu saja anak akan terlihat lebih kurus. Tapi perlu diingatkan, anak yang kurus juga bisa berarti kurang gizi. Seorang anak disebut bergizi kurang bila berat badan berdasarkan umurnya kurang dari 80 persen, atau berat badan berdasarkan tinggi badannya kurang dari 90 persen.
Orang tua dapat melihat apakah pertumbuhan anaknya mengikuti jalur yang benar dengan menggunakan kurva pertumbuhan berat badan yang ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) atau kartu berobat lain.

Jadi, bila anak kita kurus namun bergizi baik maka hal ini tidak perlu dirisaukan oleh orang tua. Tapi tetap saja banyak orang tua yang lebih menginginkan anaknya gemuk. Jadi bagaimana menyiasati anak kurus?

Sebelum melakukan hal-hal berikut ini, perlu diperhatikan kesehatan anak Anda. Kadangkala bila anak sering sakit, memang pertumbuhannya agak terhambat. Itu disebabkan karena ia jadi membutuhkan lebih banyak energi untuk proses penyembuhan dan tumbuh normal. Selain itu pada anak yang sakit, nafsu makannya akan menurun. Bila anak sering sakit, ada baiknya periksa ke dokter anak. Bisa jadi ada proses yang sifatnya kronis, atau bisa juga ada masalah lain yang belum diketahui seperti suatu infeksi.

Beberapa hal yang dapat dilakukan agar si kecil mau makan, antara lain:

1. Mengurangi camilan yang membuat anak kenyang.
Jangan biarkan anak terlalu sering jajan di luar makanan utama karena dapat menyebabkan anak kenyang. Jika terlalu sering jajan, dia tidak akan merasa lapar saat tiba waktu makan. Selain itu, cakupan gizi dalam jajanan tersebut belum tentu mencukupi kebutuhan anak.

2. Buat suasana makan yang menyenangkan bagi anak.
Sajikan makanan yang cukup bervariasi kepada anak sehingga anak tidak bosan. Buatlah suasana yang menimbulkan anggapan bahwa makan adalah sesuatu yang menyenangkan. Jangan cepat menyerah jika anak tidak menyukai makanan yang kita tawarkan. Coba ulangi lagi dengan suasana yang berbeda.

3. Tambahkan susu secukupnya.
Jangan berikan susu pada anak dalam jumlah berlebihan. Cukup dua atau tiga gelas susu sehari. Jumlah susu yang berlebihan akan menyebabkan anak kekenyangan sehingga anak tidak mau makan lagi.

Jika Anda sudah mencoba namun si kecil tetap susah makan, konsultasikan dengan dokter anak Anda. Mungkin terdapat gangguan kesehatan tertentu yang mendasarinya.(LUC)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini