Sukses

Saat "Hantu" Ejakulasi Dini Datang

Ejakulasi dini adalah "hantu" bagi setiap pasangan. Namun tetap ada solusi untuk mengatasinya.

Liputan6.com, New York: Sebelum bercinta hampir setiap pasangan sudah mendamba terlebih dulu suasana yang mengasyikkan. Suasana yang demikian pribadi dan indah dengan pasangannya. Sayangnya tidak semua pasangan akan menemukan situasi seperti yang dibayangkan. Tak sampai beberapa detik saat tengah memadu kasih, laki-laki terlalu cepat "menyelesaikannya". Harapan tinggal harapan. Yang paling menyedihan jika hal itu terus terulang. Tentunya sangat menyebalkan bukan.

Itulah ejakulasi dini. Fenomena ini sering diartikan sebagai orgasme yang kurang dari dua menit setelah terjadinya senggama. Bagi pasangan, ini adalah musibah. Untuk itu beberapa hal seputar fenomena yang menyerang satu dari tiga laki-laki ini perlu diperhatikan. Beberapa fakta terkait ejakulasi dini seperti dilansir AskMen.com adalah sebagai berikut:

1. Pola yang dipelajari
Ejakulasi dini bisa terjadi pada laki-laki yang biasa melakukan masturbasi saat remaja. Kebiasaan ini mengajarkan laki-laki untuk "bekerja" lebih cepat. Akibatnya akan terbentuk respon refleks yang dipelajari pikiran untuk terus bekerja lebih cepat. Hasilnya adalah ejakulasi dini.

2. Stres
Stres akan mengaktifkan bagian cerebral otak yang menghambat bagian yang bertanggung jawab melakukan proses kontrol. Salah satunya termasuk ejakulasi.

3. Kontrol
Laki-laki yang mendapatkan kenikmatan saat mengontrol buang air seni, biasanya dapat pula mengontrol aktivitas lain, termasuk saat bercinta.

4. Kepercayaan diri
Laki-laki yang tidak yakin dapat mempertahankan ereksi, biasanya akan cepat ejakulasi.

5. Usia
Usia tak dapat berbohong, begitu kata sebagian orang. Demikian pula dalam masalah seksual. Semakin tua seeorang akan semakin kecil sensitivitas pada bagian vitalnya. Akibatnya diperlukan kerja keras untuk mencapai ejakulasi. Saat waktu ejakulasi hampir tiba, maka pria cenderung mempercepatnya.

Walaupun begitu, jangan terlalu khawatir. Ada solusi yang dapat dilakukan agar masalah tersebut dapat diatasi.

1. Melatih respon

Kita bisa merasakan ejakulasi dalam situasi tertentu. Untuk itu cobalah teknik lain yang dapat membuat Anda merasa akan "meledak", kemudian tahan. Ini bertujuan agar Anda dapat mengendalikan waktu puncak Anda.

2. Teknik tahan-lakukan
Otot pubococcygeus yang terletak antara tulang pinggul dan tulang ekor sangat penting untuk melakukan kontrol, seperti saat Anda buang air kecil. Otot ini penting juga untuk mengendalikan ejakulasi. Anda bisa melatih mengendalikan ejakulasi dengan menahan sebentar air seni yang keluar dan kemudian melepaskannya lagi.

3. Teknik menekan
Tekanan apapun pada freanulum yaitu bagian yang letaknya di bawah kepala penis dapat mencegah pria meraih orgasme. Tekanan ini memblokir rangsangan pada salah satu area yang sangat peka. Jadi jika Anda merasa akan ejakulasi, keluarkan penis Anda, tekan beberapa detik dan kemudian lakukan penetrasi lagi, untuk meminimalisir rangsangan.

4. Menarik buah zakar
Teknik ini dilakukan dengan cara menarik kantung buah zakar menjauh dari tubuh Anda. Mintalah pasangan Anda melakukannya. Ini dapat mencegah orgasme dan memberi Anda kesempatan lagi.

5. Mengontrol
Tak jauh dengan latihan pertama. Intinya adalah melakukan kontrol dengan memanfaatkan rangsangan, seperti saat masturbasi. Saat menerima rangsangan, cobalah mengurangi rangsangan tersebut sedikit demi sedikit.

6. Mengurangi sensasi
Menggunakan dua kondom atau cream dan spray tertentu dapat mengurangi sensasi yang terlalu cepat. Jelas, tujuannya adalah sedikit memperlambat sensasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.