Sukses

Samsung: Nonton Televisi 3D Bisa Epilepsi

Samsung mengeluarkan peringatan tentang risiko menonton televisi 3D yang dapat berpengaruh pada kesehatan. Perangkat 3D dapat memicu epilepsi atau menyebabkan efek samping lainnya.

Liputan6.com, Seoul: Samsung mengeluarkan peringatan tentang risiko menonton televisi tiga dimensi (3D) yang dapat berpengaruh pada kesehatan. Penggunaan kacamata khusus untuk melihat efek 3D dapat membombardir mata dan otak melalui suksesi cahaya gambar yang muncul dalam sepersekian detik. Menonton TV sambil mengenakan kacamata 3D dalam waktu lama juga dapat menyebabkan sakit kepala atau kelelahan.

Teknologi 3D juga berbahaya bagi wanita hamil, orangtua, anak-anak, dan seseorang dengan yang kondisi medis serius. Perangkat 3D dapat memicu epilepsi atau menyebabkan efek samping lainnya, seperti pusing, mual, kram, kejang, dan gerakan spontan (mata atau otot berkedut).

Beberapa penonton dapat mengalami epilepsi atau stroke saat melihat cahaya gambar atau kilatan lampu yang ada dalam gambar-gambar televisi atau permainan video 3D. Jika Anda menderita atau memiliki riwayat epilepsi atau stroke, sebaiknya  berkonsultasi dengan dokter spesialis sebelum menonton aplikasi 3D. Bahkan, mereka yang tanpa riwayat epilepsi atau stroke pun memiliki kondisi terdiagnosis yang dapat menyebabkan serangan epilepsi fotosensitif.

Bagi Anda yang kurang tidur atau baru saja meminum alkohol dianjurkan untuk tidak menonton televisi 3D. Selain itu, menonton televisi 3D juga dapat menyebabkan mabuk, salah persepsi, disorientasi, mata tegang, dan penurunan stabilitas postural. Jika mata Anda menunjukkan tanda-tanda kelelahan atau kering, istirahat sejenak paling tidak 30 menit setelah keluhan mereda.(Telegraph/AST/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.